Mengapa ?
#1. Karena semua orang dalam interaksinya dengan sekitar, pada hakekatnya adalah interaksi jual beli. Dari mulai mak byar anda bangun sampai mak pet anda tidur, sebenarnya adalah repetisi dan duplikasi dari serangkaian proses jual beli. Item nya bisa Pikiran, Cinta, Usaha, Pekerjaan, Ide, sampai urusan sandal jepit. Turn over nya bisa berupa uang, simpati, pahala, budi baik, kebahagiaan dan segala macem tergantung pilihan anda. Tapi semua itu adalah proses jual beli, memberi dan menerima. Nah, hari anda akan menjadi semakin mudah dan cerlang bila anda adalah seorang sales yang baik, yang menguasai teknik2 dasar penjualan mulai dari identifikasi, klasifikasi, kalkulasi, promosi, dan finalisasi.
#2. Seorang sales yang baik, sejatinya haruslah orang baik. Seorang yang tepat waktu, hangat, menghargai dirinya sendiri, taat asaz, optimis, cerdas, pantang menyerah, berwawasan luas, toleran dan percaya pada doa. Anda boleh tidak menghargai nilai2 diatas, dan lalu menjadi sales. Tapi kemungkinan besar anda bukan sales yang berhasil. Atau kalaupun berhasil, kelak keberhasilan anda akan dikenang orang bukan dengan kenangan yang baik karena mencapai keberhasilan nyales bukan dengan cara yang patut dicontoh.
#3. Masih ada beberapa poin lagi sebenarnya, tapi saya sudah keburu lapar... sayur ikan patin lombok bikinan istri sudah memanggil manggil dengan desahan2 mautnya... maka kapan2 dilanjutkan ya... sekalian kesempatan saya untuk mikir point2 yang lain...
#4. Eh tapi, anda harus menjadi sales karena Rasul adalah juga seorang sales baik dalam arti kontekstual maupun substansial....
Demikian, billahi taufik wal hidayah,
Wassalamualaikum wr wb.....
#5. Baiklah... as always, good food end with good mood... jadi sambil diam2 menikmati kehangatan nasi putih pulen dan sayur patin pedes yang sekarang bersemayam di perut, akan dilanjutkan point2 pada tulisan ini. Sebagai Sales anda haruslah punya rencana, berstrategi dan utun dalam menjalani planning tsb. Kalimat "if you fail to plan, you plan to fail' harus tertempel di kuduk dan dipahami dengan seksama. Lebih dari pada itu, ditingkat yang lebih lanjut, Sales adalah seorang yang menguasai dengan baik plan B, rencana ke dua, contingency plan, yang akan di improvisasi ketika rencana awal menemui hambatan. Sales tidak hanya mengetuk pintu, tapi juga mencoba dari jendela, kusen, krepyak dan segala kemungkinan lain. Atau bahkan dia membobok tembok agar bisa 'masuk'. Mungkin anda melihat sales koboi yang berhasil, yang sradak sruduk lalu menghasilkan hasil yang bagus. Jangan salah teman, mereka itu adalah master. Planning dan jurus mereka sudah tingkat master. Yang kelihatannya mabok, padahal sedang memainkan jurus2 andalah. Suatu saat anda akan sampai ke sana.... ;)
#6. Sales menyambungkan tali silaturahmi. Visit customer adalah Silaturahmi wajib yang harus dilakukan oleh sales. Baik above the line (email blast, twitter, bbm, siaran, pamflet) maupun below the line (unjung2, meeting dan kopdar). Adakah yang lebih mulia dari menyambungkan tali silaturahmi dalam job desc pekerjaannya ?
#7. Sales mengerti secara teoritis maupun praktis akan psikologi makluk Tuhan. Bagi manusia dia harus bisa membedakan tipikal manusia secara tepat. Tau bagaimana preferensi orang per orang dalam spektrum yang luas dan menjabarkannya dengan perlakuan yang tepat sampai kepada hal detail kepada yang bersangkutan. Dagangan anda boleh selangit hebatnya, tapi keputusan untuk 'membeli' adalah hal lain yang harus anda dapatkan dari keputusan manusia lain yang terpuaskan atau paling tidak, tak bermasalah dengan anda. Jadi seorang sales adalah seorang teman, rekan dan problem solver bagi manusia yang lain. Tidak bisa tidak.
Bagi barang, sales juga harus mengerti jenis barang tersebut dan bagaimana menonjolkan kemaslahatannya dengan tanpa menutup2i kemudharatannya. Sales harus respek terhadapa 'dagangannya' bila ingin orang lain respek, tertarik dan akhirnya membeli apa yang ditawarkan tsb.
#8. Break lagi ya.... harus kerja.... melakukan tugas2 sales..... ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar